olahraga treadmill online

INILAHCOM, Fuzhou - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto membeberkan kunci kemenangan atas unggulan ketujuh asal Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na di Tiongkok Terbuka Super Series Premier 2015.

Bertanding di Haixia Olympic Sports Center, Kamis (12/11/2015), Praveen/Debby harus melalui laga tiga gim sebelum menang dengan skor 15-21, 21-11, dan 21-16 dalam waktu 53 menit.

Kemenangan ini membalas kekalahan di final Prancis Terbuka Super Series 2015 dimana Praveen/Debby kalah 10-21, 21-15 dan 19-21. Ko/Kim merupakan juara Denmark Terbuka Super Series Premier 2015 dan Prancis Terbuka Super Series 2015.

"Sebenarnya permainan kami sama saja dengan pertandingan di Paris kemarin. Saat itu kami main maksimal, mereka juga maksimal, cuma mungkin ada faktor keberuntungan buat mereka, jadi juara di sana. Di sini kami sudah sama-sama belajar, cuma siapa yang lebih siap saja di lapangan," kata Praveen, dikutip dari Badmintonindonesia.org.

Kemenangan ini membuat pertemuan keduanya menjadi sama kuat 3-3. Menerapkan instruksi pelatih dengan benar menjadi kunci kemenangan Praveen/Debby.

"Sebelum main kami sudah diskusi, dengan Kak Icad (Richard Mainaky, pelatih ganda campuran) juga sudah dikasih masukan. Jadi di lapangan kami tinggal menerapkan saja," tambah Debby.

"Di game pertama juga sebenarnya kami sudah menerapkan permainan dengan benar, cuma mungkin sudah kebaca sama lawan, jadi kami disuruh mengubah pola permainan. Dan syukurnya kami bisa menerapkan dan keluar dari pola mereka. Sementara mereka masuk ke permainan kami," ia menutup.

Di perempatfinal, Praveen/Debby akan menantang unggulan pertama asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.